Bioremediasi
Bioremediasi adalah suatu teknik dengan menggunakan mikroorganisme atau tumbuhan untuk detoksifikasi kontaminan (Melethia, 1996). Detoksifikasi kontaminan bisa dengan cara transformasi senyawa dari senyawa toksik menjadi senyawa non toksik atau dengan cara degradasi kontaminan menjadi karbon dioksida dan air. Proses biologi yang terjadi merupakan proses pemulihan komponen lingkungan secara biologis (Backer dan Herson, 1994) dengan cara mengekslopitasi kemampuan katalitik sifat organisme untuk meningkatkan laju perombakan suatu polutan ( Sheehan, 1997). Dalam teknik bioremediasi ada dua tujuan utama dalam penanggulangan lingkungan yang tercemar oleh senyawa hidrokarbon yaitu:
· Transformasi senyawa toksik menjadi senyawa non toksik
· Membuat akumulasi antrophogenik lebih cepat memasuki siklus biogeokimia alami.
Bioremediasi proses degradasi biologis dari sampah organik pada kondisi terkontrol menjadi suatu bahan yang tidak berbahaya atau konsentrasinya di bawah batas yang ditentukan oleh lembaga berwenang.
Sedangkan menurut United States Environmental Protection Agency (dalam Surtikanti, 2011:143), bioremediasi adalah suatu proses alami untuk membersihkan bahan-bahan kimia berbahaya. Ketika mikroba mendegradasi bahan berbahaya tersebut,akan dihasilkan air dan gas tidak berbahaya seperti CO2.
Bioremediasi merupakan pengembangan dari bidang bioteknologi lingkungan dengan memanfaatkan proses biologi dalam mengendalikan pencemaran dan cukup menarik. Selain hemat biaya, dapat juga dilakukan secara in situ langsung di tempat dan prosesnya alamiah (Hardiani, dkk. 2011:32). Laju degradasi mikroba terhadap logam berat tergantung pada beberapa faktor, yaitu aktivitas mikroba, nutrisi, derajat keasaman dan faktor lingkungan (Hardiani, dkk., 2011:32).
Teknik-Tenik Bioremediasi
Teknologi yang sering dipakai dalam proses bioremediasi ada dua jenis, yaitu ex-situ dan in situ. in-situ adalah perlakuan yang langsung diterapkan pada bahan-bahan kontaminan di lokasi tercemar (Vidali, 2001).
Bioremediasi (in situ bioremidiation) juga terbagi atas:
· Biostimulasi/Bioventing: dengan penambahan nutrient (N, P) dan aseptor elektron (O2) pada lingkungan pertumbuhan mikroorganisme untuk menstimulasi pertumbuhannya.
· Bioaugmentasi: dengan menambahkan organisme dari luar (exogenus microorganism) pada subpermukaan yang dapat mendegradasi kontaminan spesifik.
· Biosparging: dengan menambahkan injeksi udara dibawah tekanan ke dalam air sehingga dapat meningkatkan konsentrasi oksigen dan kecepatan degradasi.
Sementara bioremediasi ex situ dikenal sebagai metode dimana mikroorganisme diaplikasikan pada tanah atau air terkontaminasi yang telah dipindahkan dari tempat asalnya. Teknik ex situ terdiri atas:
· Landfarming: teknik dimana tanah yang terkontaminasi digali dan dipindahkan pada lahan khusus yang secara periodik diamati sampai polutan terdegradasi.
· Composting: teknik yang melakukan kombinasi antara tanah terkontaminasi dengan tanah yang mengandung pupuk atau senyawa organik yang dapat meningkatkan populasi mikroorganisme.
· Biopiles: merupakan perpaduan antara landfarming dan composting.
· Bioreactor: dengan menngunakan aquaeous reaktor pada tanah atau air yang terkontaminasi.
Keuntungan Dalam Proses Bioremediasi
Bioremediasi telah memberikan manfaat yang luar biasa pada berbagai bidang, yaitu
1) Bidang Lingkungan
Pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan bahkan mengubah limbah tersebut menjadi ramah lingkungan. Contoh bioremediasi dalam lingkungan yakni telah membantu mengurangi pencemaran dari pabrik, misalnya saat 1979, supertanker Exxon Valdez di Alaska, lebih dari 11juta gallon oli mentah mengalir, tetapi bakteri pemakan oli membantu mengurangi pencemaran laut yang lebih jauh lagi.
2) Bidang Industri
Bioremediasi telah memberikan suatu inovasi baru yang membangkitkan semangat industri sehingga terbentuklah suatu perusahaan yang khusus bergerak dibidang bioremediasi, contohnya adalah Regenesis Bioremediation Products, Inc., di San Clemente, Calif.
3) Bidang Ekonomi
Bioremediasi menggunakan bahan bahan alami yang hasilnya ramah lingkungan, sedangkan mesin-mesin yang digunakan dalam pengolahan limbah memerlukan modal dan biaya yang jauh lebih, sehingga bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang lebih baik.
4) Bidang Pendidikan
Penggunaan microorganisme dalam bioremediasi, dapat membantu penelitian terhadap mikroorganisme yang masih belum diketahui secara jelas.Pengetahuan ini akan memberikan sumbangan yang besar bagi dunia pendidikan sains.
5) Bidang Teknologi
Bioremediasi memberikan tantangan baru bagi teknologi untuk terus memberikan inovasi yang lebih baik bagi lingkungan.
6) Bidang Sosial
Bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang mudah dijangkau dan mudah dilakukan baik bagi rumah tangga dan industri. Dengan begini, limbah rumah tangga dapat dikelola jauh lebih baik.
7) Bidang Kesehatan
Dengan pengelolaan limbah yang baik, pencemaran dapat diminimalisir sehingga kualitas hidup manusia jauh meningkat.
8) Bidang Politik
Isu lingkungan dapat lebih ditekan sehingga para petinggi dapat memfokuskan masalah ke lingkup lain, Bahkan bioremediasi dapat membantu memperbaiki masalah yang berkesinambungan didalamnya.
Keunggulan Proses Biomeremediasi
• Meminimalisasi terinfeksinya pekerja lapangan
• Perlindungan kesehatan masyarakat yang berjangka panjang
• Proses pelaksanaan dapat dilakukan langsung di daerah tersebut dengan lahan yang sempit sekalipun.
• Menghilangkan zat-zat berbahaya
• Menggunakan proses yang bersifat alami
• Mengubah polutan bukan hanya memindahkannya
• Proses degradasi dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang cepat
sumber : agungwaskito.blogspot.co.id
Komentar
Posting Komentar